Redaksi FI

"Peran-peran saya sebelumnya kecil, tapi saya selalu berusaha untuk membesarkan karakter itu. Dan itu adalah tantangan tersendiri: bagaimana orang setelah melihat akting kita, bisa terkesan bagi mereka yang menontonnya."
"Saat menjadi editor, ruang saya sangat terbatas. Kini saat menjadi sutradara saya menemui ruang tak terbatas. Dan itu adalah tantanganya," jelas Andhy Pulung tentang debutnya sebagai sutradara di film Keumala.
"Sebelum syuting saya sempat satu bulan di pesantren, mempelajari bagaimana kehidupan para Kyai dan anak-anak santri. Saya ngobrol dengan mereka agar karakter saya keluar," kenang Ikang Fawzi.
Wulan Guritno ternyata tidak hanya berakting. Perlahan ia belajar bagaimana menghasilkan sebuah film. Dan di tahun 2012 ini, istri Adila Dimitri itu memberanikan diri menjadi sosok di balik lensa kamera.
"Untuk saat ini dinikmatin aja, mumpung masih muda. Seneng juga perannya menginspirasi, siapa tahu abis ini dapat peran yang berbeda."
Selain akan memproduksi sembilan film baru tahun ini, Naveen merestorasi ratusan film lama. Naveen optimis keputusannya itu akan berdampak positif baginya dan perusahaannya.
"Lebih nyaman jadi pemeran pembantu, karena nggak ada beban. Gue takut kalau film itu nggak laku. Jadi beban buat gue," ungkap bapak empat anak itu.
Mendapat kesempatan untuk tampil dalam film adalah hal yang ditunggu pemain. Maudy Ayunda sebaliknya lebih mementingkan pendidikan. Hal ini menjadi prinsip Maudy dalam menerima tawaran bermain.
"Pada dasarnya saya suka semua jenis film, tapi memang rata-rata masyarakat itu lebih suka kalau saya main di film horor."
"Aku kangen dengan layar lebar. Walaupun ini film horor, tapi nggak kalah menarik dengan film genre lain, karena semua film punya kelebihan dan kekurangan masing-masing."
"Saya berencana ingin buat film sendiri. Naskah sudah siap. Tinggal tunggu waktu. Saya akan main dan jadi sutradaranya juga. Bukan serakah ya. Dananya terbatas."
Metode Nayato ternyata membuat Donita kagum. "Cepat bukan berarti jelek atau asal, toh hasilnya bagus. Kalau bisa cepat kenapa harus lama," ungkapnya.
Setelah memiliki empat judul film hanya dalam waktu satu tahun, Ajun semakin yakin dengan jalan yang dipilihnya. Bahkan ia berharap bisa mengembangkan bakat lain yang dimilikinya.