Adrian Jonathan Pasaribu

Jurnalis filmindonesia.or.id, pengurus harian Cinema Poetica. Programmer Kinoki dari tahun 2007 sampai 2010, penonton film dari kecil sampai sekarang.

Setelah melalui tahap seleksi, nominasi dan pemilihan pemenang yang riuh, para pemenang FFI diumumkan di Ballroom Central Park, Jakarta Barat pada 6 Desember 2010 malam. Inilah para peraih Piala Citra tahun 2010.
Dewan juri internasional Indonesian Feature Film Competition (IFFC) mengumumkan keputusannya pada penutupan JiFFest ke-12 Minggu, 5 Desember 2010 malam. Alangkah Lucunya (Negeri Ini) karya Deddy Mizwar meraih predikat Film Terbaik.
Pada tanggal 3 Desember 2010 anggota Dewan Juri FFI 2010 yang telah diberhentikan mengumumkan keputusan mereka. Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo yang menjadi sumber pertentangan antara penyelenggara dengan Dewan Juri dianugerahi 9 penghargaan.
Working Girls bergeser dari niatan yang mendasarinya. Kecuali dalam cerita yang pertama, subyek perempuannya baru sebatas dianggap ada dalam cerita-ceritanya. Alhasil, ada yang hilang dari niat awal dan produk akhir Working Girls.
Upi menceritakan sikapnya soal hubungan anak dan orangtua, juga bagaimana anak muda sering dilihat atau dinilai dengan persepsi yang keliru. Ia juga bicara tentang kebangkitan film Indonesia dan pengalamannya menciptakan karakter perempuan dalam film Indonesia.
Putrama Tuta bercerita tentang tujuan yang ingin ia capai lewat Catatan Harian Si Boy, proses pengembangan idenya, hingga lika-liku di balik produksi film tersebut.
Mengingat peristiwa kesenian ini sudah berjalan 12 tahun dengan reputasi internasional yang baik, ganjil sekali melihat absennya dukungan dari kementrian Budaya dan Pariwisata maupun institusi pemerintahan lainnya seperti Pemerintah Daerah propinsi DKI Jakarta.
Produser/sutradara Nia Dinata mengungkapkan pendapatnya mengenai produksi dan penonton film Indonesia kepada redaksi Katalog Film Indonesia. Menurutnya, karena penonton Indonesia sangat cerdas, pembuat film harus bisa mengimbangi dengan tawaran yang setara.
Berdasarkan cara bertuturnya dan relasi elemen-elemen di dalamnya, Hope terlihat seperti sebuah ensiklopedia tentang harapan di Indonesia. (Resensi film Hope (2010), Std: Andibachtiar Yusuf, Prod: Bogalakon Pictures)
Untuk tahun 2010, tercatat 62 judul film produksi mutakhir yang menjadi peserta, karena didaftarkan oleh produser masing-masing. Tercatat terbanyak adalah produksi Maxima Entertainment (17 judul), dan Kharisma Star Vision Plus (7 judul).
Para pembuat film muda merasa organisasi-organisasi internasional punya komitmen yang lebih kuat untuk menyokong para pembuat film muda dibandingkan institusi domestik.