Artikel Berita

Hampir seluruh kegiatan operasional di wilayah TIM terganggu dari Rabu (23/4) sampai Jumat (25/4) kemarin karena Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutus aliran listrik di kompleks Pusat Kesenian Jakarta itu. Penyebabnya, hutang biaya listrik Pemda DKI Jakarta yang menunggak.
Selain memutar film-film Eropa, festival film Europe on Screen (EoS) kembali hadir dan melanjutkan tradisi menyelenggarakan Kompetisi Film Pendek untuk pembuat film Indonesia. Tahun ini, ada 152 film pendek yang diterima panitia (tahun lalu mencapai 208 film) dan tim seleksi telah memilih sepuluh film sebagai finalis
Tujuh film Indonesia berkompetisi dalam ChopShots Documentary Film Festival Southeast Asia 2014. Layu Sebelum Berkembang (Die Before Blossom) karya Ariani Djalal dan Masked Monkey: The Evolution of Darwin's Theory karya Ismail Fahmi Lubis bersaing dengan 10 film lain dalam kategori Kompetisi Internasional (International Competition).
Pemutaran film Darah dan Doa (1950) karya Usmar Ismail menutup rangkaian kegiatan Peringatan Hari Film Nasional (HFN) ke-64 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Badan Perfilman Indonesia (BPI).
Dari 6 unggulan, Pohon Penghujan karya Andra Fembiarto meraih Ali Sadikin Award sebagai film pendek terbaik pada ajang Festival Film Pendek (FFP) Jabodetabek 2014. Pada kategori Skenario Film, film Vox Populi Vox Dei (Mulyantojoyo) meraih Misbach Yusa Biran Award.
What They Don't Talk About When They Talk About Love pulang membawa tiga Piala Jati Emas dari Akademi Film Indonesia 2014. Penghargaan Akademi FI berlangsung di Bentara Budaya Jakarta, 24 Maret 2014.
Anak Sabiran di Balik Cahaya Gemerlapan karya Hafiz Rancajale didapuk menjadi film pembuka Southeast Asian Film Festival (SEAFF) 2014, yang akan berlangsung di Singapore Art Museum dari 11 April sampai 4 Mei. Denok dan Gareng karya Dwi Sujanti Nugraheni dan What They Don't Talk About When They Talk About Love karya Mouly Surya juga ditayangkan pada festival ini.
Film pendek fiksi Lawuh Boled karya Misyatun dan dokumenter Tambaksari Last Land karya Fajar Kuncoro berhasil meraih STOS Award di South to South Film Festival (STOS) 2014. Sedangkan Menuk karya Bobby Prasetyo dan Menolak Menyerah karya Bambang HP mendapat Special Mention dari juri untuk masing-masing kategori.
Film pendek fiksi Sepatu Baru, dokumenter Akar, dan animasi Kitik meraih Film Pendek Terbaik pilihan juri utama pada tiga kategori kompetisi XXI Short Film Festival 2014. Pengumuman ini berlangsung pada Minggu, 16 Maret 2014 di Studio 1 Epicentrum XXI Kuningan, sekaligus menutup perhelatan festival film yang dimulai sejak 12 Maret tersebut.
Setelah berproses menonton 93 film Indonesia yang beredar sepanjang 2013, Akademi Film Indonesia pada 10 Maret 2014 menetapkan lima unggulan film, sutradara, dan skenario yang akan memperebutkan Piala Jati Emas.