Artikel Berita

Komite FFI berencana mengadakan forum terbuka untuk membuat laporan publik resmi penyelenggaraan FFI 2010 dan menerima masukan masyarakat. Acara akan diselenggarakan pada Selasa, 14 Desember 2010 di Gedung Film, Jl. MT Haryono, Jakarta.
Dari kronologinya, konflik di FFI 2010 sungguh bukan peristiwa yang menunjukkan harapan akan masa depan dunia film Indonesia. Tapi, melihat deret nama dan judul film para pemenang, sepertinya terang bahwa para juri memberi bobot penilaian lebih pada tema dan bukan pencapaian teknis pembuatan film. Bagaimana menyikapi pilihan mereka?
Kronologi sejak seleksi unggulan FFI 2010 hingga pengumuman resmi oleh KFFI.
Pada tanggal 3 Desember 2010 anggota Dewan Juri FFI 2010 yang telah diberhentikan mengumumkan keputusan mereka. Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo yang menjadi sumber pertentangan antara penyelenggara dengan Dewan Juri dianugerahi 9 penghargaan.
Setelah memberhentikan Dewan Juri pada 2 Desember 2010, KFFI membentuk Dewan Juri baru yang terdiri dari Viva Westi, Abduh Azis, German G. Mitapradja, Totot Indarto, Dedi Setiadi, Areng Widodo dan Alex Komang. Inilah unggulan para juri versi resmi FFI 2010.
Dewan juri internasional Indonesian Feature Film Competition (IFFC) mengumumkan keputusannya pada penutupan JiFFest ke-12 Minggu, 5 Desember 2010 malam. Alangkah Lucunya (Negeri Ini) karya Deddy Mizwar meraih predikat Film Terbaik.
Setelah melalui tahap seleksi, nominasi dan pemilihan pemenang yang riuh, para pemenang FFI diumumkan di Ballroom Central Park, Jakarta Barat pada 6 Desember 2010 malam. Inilah para peraih Piala Citra tahun 2010.
Waktu sudah menjelang tengah malam. Saya masih menggelandang di lobi Djakarta Theater, usai menonton preview “Lewat Tengah Malam” Selasa, 6 Maret 2007. Rekan saya Ekky mengajak untuk nongkrong keluar. Rupanya ia kelaparan belum makan malam. Kelar urusan saya berbasa-basi dengan teman-teman tak lupa untuk mengajak Edna turun. Segeralah kami ke lantai bawah di kafe Oh La La untuk hajat yang lain.
Interstudio, perusahaan jasa teknis dan laboratorium film, menambah fasilitasnya dengan mesin optical sound recorder. ”Dengan begini film Indonesia bisa utuh lahir di Indonesia lagi,” kata Sandy Sanyoto, penanggungjawab Interstudio.
Inilah daftar lengkap 54 film peserta Festival Film Indonesia (FFI)2010. Daftar juga dilengkapi kolom penilaian film-film yang lolos dan tidak lolos seleksi, serta film yang ditarik atau dibatalkan oleh peserta