Artikel

The Mangoes membuka Festival Film Dokumenter (FFD) 2012. Film karya Tonny Trimarsanto ini merupakan salah satu dari 56 film yang diputar sepanjang FFD, 10-15 Desember, di Taman Budaya Yogyakarta.
“Saya bangga melihat film nasional sekarang ceritanya kian beragam. Para sineas kita makin kreatif membuat film berkualitas, entah itu komedi, horor atau drama,“ ungkap Rima Melati, salah satu anggota juri FFI 2012 Sabtu malam (8/12) di Yogya sehabis acara pengumuman pemenang FFI 2012.
Daftar lengkap peraih Piala Citra dan Penghargaan Khusus FFI 2012 yang diumumkan Sabtu malam (8/12) di Benteng Vredeburg, Yogyakarta.
Tidak sampai seminggu menjelang gelaran tahunan Festival Film Indonesia, dua pejabat yang mengurusi perfilman di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) diganti.
Film Nargis: When Time Stop Breathing (The Maw Naing dan Pe Maung Same, Myanmar) resmi membuka perhelatan Festival Film Dokumenter se-Asia Tenggara ChopShots 2012 di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Rabu (5/12).
Banten 1888 (karya Munirodin), Piala Paijo (Wahyu Puspandrio), dan Hari Merdeka Untuk Maxine (Any Wahyuni) menjadi juara pertama, kedua, dan ketiga dalam Lomba Penulisan Skenario Film Cerita Anak, Nasionalisme, dan Kepahlawanan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Berbeda dengan dua produksi Miles Films sebelumnya, Atambua 39C dibuat dengan kru dan dana yang terhitung minim. Mira Lesmana bercerita bagaimana proses produksi film tersebut dan pengalaman dia sebagai produser di industri film Indonesia.
Negeri di Bawah Kabut sukses meraih tiga penghargaan: Geber Award, NETPAC Award, dan special mention dari tim juri JAFF. Bunohan karya Dain Said (Malaysia) keluar sebagai pemenang Golden Hanoman, penghargaan tertinggi di JAFF, yang diikuti oleh Postcard from the Zoo karya Edwin sebagai pemenang Silver Hanoman.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan apresiasi kepada 15 pembuat film pendek Indonesia berupa insentif uang tunai senilai Rp. 50 juta dipotong pajak untuk setiap penerima.
Penyelenggaraan AFI (Apresiasi Film Indonesia) ditutup dengan pemberian penghargaan kepada Mata Tertutup sebagai Film Cerita Panjang Terunggul tahun ini. Film ini juga menerima penghargaan terbanyak di samping terunggul dalam film: sutradara, pemeran utama wanita, pemeran pendukung pria, pengarah sinematografi.