Artikel

Dalam kurun waktu bulan Agustus 2012-Februari 2013, terdapat pertambahan delapan bioskop Grup 21 dan dua bioskop Grup Blitzmegaplex. Pertambahan fasilitas ini diikuti dengan naiknya harga tiket. Dan masih menyisakan banyak masalah dalam peredaran film nasional.
Setelah lebih banyak berkarya sebagai aktris, kemudian menjajal kerja sebagai produser, kali ini Marcella Zalianty juga mencoba menyutradarai film terbarunya, Rectoverso. “Terus terang saja, kalau seperti ini memang capek, ya. Mungkin kalau nanti aku produksi lagi, sebaiknya aku pilih salah satu antara menyutradarai atau memproduseri saja.”
Dari 713 film pendek yang terdaftar, terpilih 29 finalis yang akan berkompetisi di ajang XXI Short Film Festival. Terdiri dari 10 finalis film pendek fiksi naratif, 10 finalis film pendek dokumenter, dan 9 finalis film pendek animasi.
Total ada 300 lebih judul film dari 68 negara yang akan diputar sepanjang Hong Kong International Film Festival 2013, 17 Maret-2 April. Tiga di antaranya film Indonesia.
Profesi Trisno sebagai perekam suara menentukan bagaimana suara bisa direkam sebaik mungkin dan sesuai dengan latar serta tuntutan sebuah cerita. Meskipun ia secara tidak sengaja menekuni profesi ini dan tanpa pendidikan formal, ia mengaku pekerjaan ini membuatnya ketagihan.
Film panjang kedua Mouly Surya, Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta (disingkat Tidak Bicara Cinta), meraih NETPAC Award di International Film Festival Rotterdam 2013.
Tampaknya ada yang salah dengan penyelenggaraan FFI 2012 hingga menimbulkan ketidakpuasan dan reaksi negatif yang meluas dan hampir merata terutama di kalangan pekerja, penggiat, dan pemerhati film nasional.
Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF) mengumumkan 25 proyek finalisnya. Dua di antaranya adalah proyek film Indonesia: Pendekar Tongkat Emas (Golden Cane Warrior) karya Ifa Isfansyah dan Last Wedding on Earth karya Joko Anwar.
Untuk mempermudah melihat kembali peristiwa-peristiwa penting selama 2012, Redaksi FI menyajikan laporan singkat apa yang terjadi sepanjang tahun lalu. Salah satu yang menonjol adalah banyaknya film Indonesia (panjang, pendek, maupun dokumenter) yang berkibar di festival-festival internasional.
Setelah sebelumnya lebih banyak berkiprah sebagai produser lini dan manajer produksi dalam beberapa film, Asad Amar kali ini menjajal kursi sutradara sekaligus produser untuk film Sang Pialang. Padahal, pada awalnya ia tidak terpikir untuk mengerjakan dua tugas tersebut.