Artikel Berita
Perbaikan Membutuhkan Perubahan. Itulah yang menjadi tagline dari penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) tahun ini.
“Kita merasa harus masuk, nyemplung menjadi importir. Sekarang ini izin perusahaan kami sedang diurus,” Ilham Bintang menjelaskan perihal perusahaan impor film yang dikepalai oleh dirinya, Raam Punjabi, dan AM Hendropriyono.
Film Dongeng Rangkas berkisah tentang Iron dan Kiwong, dua pemuda Rangkasbitung yang memilih hidup sebagai pedagang tahu tetapi tetap memegang teguh mimpi-mimpinya.
Pemerintah mengharap Motion Pictures Association (MPA) terlibat dalam meningkatkan industri film Indonesia setelah adanya penyelesaian kehebohan impor film yang mengakibatkan film-film blockbuster Hollywood absen enam bulan di bioskop lokal.
“Kalau tidak 100%, ya sudah tidak monopoli. Dalam UU ini, kalau importir, distributor, dan pemilik gedung film tidak berada dalam satu garis, tidak monopoli. Ini kan masalahnya, ada nggak yang mau bikin gedung bioskop? Kalau nggak ada kan ya berarti yang itu-itu saja. Pemerintah kan tidak bisa bikin gedung bioskop. Namun, kalau di antaranya kemudian ada yang mati, ya jangan salahkan pemerintah. Apakah nanti dapat film impor atau tidak, ya itu bukan urusan saya. Namun, kalau memang mau bikin, ya saya tidak melarang.”
Network of Asian Fantastic Films (NAFF) menganugerahkan Bucheon Award pada Modus Anomali, proyek film yang akan disutradarai Joko Anwar dan diproduseri Sheila Timothy.
Surat Kecil Untuk Tuhan (SKUT) sekali lagi membuktikan keampuhan “promosi” informal dari mulut ke mulut. Dalam sebelas hari, SKUT telah ditonton oleh sekitar 429.000 orang.
Fantastic Indonesian Short Film Competition (FISFiC) mengadakan lokakarya produksi film di Binus International, Jakarta, 22-23 Juli 2011. Para pesertanya adalah 25 tim (satu tim terdiri dari tiga orang) hasil seleksi dewan juri FISFiC.
Enam film dari Jakarta, Palu, Makassar, dan Surabaya mengisi acara tahunan Boemboe Forum, Sabtu 9 Juli 2011 pukul 11.00–21.00 di Fakultas Film dan TV (FFTV) IKJ dan Kineforum TIM, Jakarta.
Berawal dari sebuah lokakarya dokumenter Project Change! yang diselenggarakan oleh Kalyana Shira Foundation (KSF), film dokumenter karya lima sutradara berjudul Working Girls kini hadir di bioskop Indonesia.