Artikel

ruangrupa, sebuah organisasi seni rupa kontemporer di Jakarta, kembali mengadakan festival seni video internasional OK. Video – Jakarta International Video Festival. Pada penyelenggaraannya keenam ini, festival berlangsung di Galeri Nasional Indonesia 4-15 September 2013 mendatang.
Buat saya, pada akhirnya, seni peran adalah membuka wawasan lebih luas dan membuka awareness sedemikian peka untuk mau dan bisa menyikapi karakter lain.
Sutradara Ifa Isfansyah mencatat banyak hal menarik setelah menonton film-film pendek Indonesia tahun 2013. Beberapa film bahkan mampu meninggalkan energi yang sudah lama sekali tidak ia dapatkan dari film-film panjang Indonesia.
Indonesia Movie Awards (IMA) 2013 memilih Lukman Sardi (Rectoverso) dan Imelda Therinne (Belenggu) sebagai yang terbaik, sementara Habibie & Ainun sebagai film favorit. Pengumuman pemenang ini ditayangkan oleh RCTI Senin, 27 Mei 2013.
Jika biasanya Luna Maya dan Sigi Wimala lebih sering terlihat berakting di depan layar, dan Ilya Sigma lebih dikenal sebagai penulis naskah, ketiganya justru berkolaborasi sebagai sutradara dalam Pintu Harmonika yang beredar mulai 23 Mei 2013.
Optatissimus menandai pertama kalinya kemunculan nama Dirmawan Hatta sebagai sutradara. Sebelumnya, alumni Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada ini lebih dikenal sebagai penulis naskah. Dua kali namanya diunggulkan sebagai penulis skenario terbaik di Festival Film Indonesia: 2008 untuk May dan 2011 dan The Mirror Never Lies.
Ruang bukanlah sekedar tempat terjadinya peristiwa. Ruang membentuk sekaligus ikut dibentuk oleh aktivitas manusia yang ada di dalamnya. Bioskop termasuk dalam kategori ruang yang menjadi tempat interaksi dan dinamika sosial yang riuh. Memakai contoh Indonesia, Malaysia, dan Filipina, tulisan ini mengamati bioskop sebagai produk warisan masa kolonial yang terus berubah seiring perkembangan zaman.
Raditya Dika merasa cukup puas  atas kelahiran film barunya, Cinta Brontosaurus. Selain banyak belajar, ia merasa puas karena bisa sepenuhnya menggarap naskah untuk film ini, tanpa bantuan langsung dari orang lain.
Film Dino (2013), yang disutradarai Edward Gunawan, terpilih menjadi pemenang pertama Kompetisi Film Pendek Europe on Screen 2013. Film ini mengungguli tujuh film finalis lainnya dan membawa pulang hadiah berupa Full HD Camcorder dari SONY Indonesia seri HDR-PJ30E.
Halaman Belakang karya Yusuf Radjamuda (Palu) menjadi film terbaik kategori Ladrang atau umum, sementara Lawuh Boled karya Misyatun (Purbalingga) juara kategori Gayaman atau pelajar. Pengumuman pemenang ini menutup perhelatan Festival Film Solo 2013.