Artikel

Yang paling penting adalah turut sertanya karya Edwin, Kebun Binatang (Postcard from the Zoo) dalam seksi kompetisi Festival Film Internasional Berlin. Sebelumnya Badai Selatan (1960) karya Sofia WD yang ikut dalam festival ini.
Setelah memiliki empat judul film hanya dalam waktu satu tahun, Ajun semakin yakin dengan jalan yang dipilihnya. Bahkan ia berharap bisa mengembangkan bakat lain yang dimilikinya.
Program yang diagendakan pada hari minggu kedua setiap bulannya ini, diisi oleh para pembuat film khususnya dari divisi Tata Artistik dan Sinematografi.
Metode Nayato ternyata membuat Donita kagum. "Cepat bukan berarti jelek atau asal, toh hasilnya bagus. Kalau bisa cepat kenapa harus lama," ungkapnya.
"Selama dua tahun saya menjadi juri, pendapat saya masih sama, kalau ingin menonton film Indonesia, maka tontonlah film pendek," jelas Dimas Jayasrana.
Ada empat orang calonĀ Aimei. Kriteria disempitkan menjadi pengucapan bahasa Mandarin dan gestur. Dari dua syarat itu, yang cocok adalah Franda.
"Tokoh Ziah bisa dibilang tidak punya banyak masalah di film ini. Ia malah lebih mengkhawatirkan masalah dan keputusan yang diambil oleh kakak-kakaknya."
Mengapa jumlah penonton turun terus, dan bagaimana bisa tahun ini hanya lima persen penduduk yang menonton film nasional? Usaha untuk menjawab pertanyaan ini berujung pada sejumlah catatan, renungan, dan harapan.
Film Negeri di Bawah Kabut memenangkan Special Jury PrizeĀ pada Dubai Film Festival 2011 awal Desember lalu. Shalahuddin Siregar bicara tentang film, pilihan festival, dan tentang dokumenter itu sendiri.
Aom Kusman Kartanagara, aktor film komedi yang kental dengan budaya Jawa Barat, meninggal dunia pada Jumat, 23 Desember 2011, pukul 04.09 pagi.