Artikel

Pertimbangan Deddy Mizwar yang paling penting dalam membuat film adalah ibadah. Soal untung rugi, menurutnya, bukan urusan pembuatnya. Bagaimana dia menjelaskan sikapnya ini?
Lukman Sardi bicara tentang tantangan peran, pendalaman karakter dan peran yang ia impikan. Ia juga membandingkan antara dunia film Indonesia saat dia masih menjadi aktor anak dengan sekarang.
Persoalan estetika film Indonesia tahun 2007 ini secara umum tak begitu banyak beranjak dari tahun-tahun sebelumnya di sepanjang era reformasi yang telah berlangsung hampir satu dasawarsa ini. Dari segi jumlah judul maupun jumlah penonton, telah terjadi peningkatan dari tahun ke tahun, sedikit-banyak didorong oleh perkembangan di bidang teknologi yang kian mudah dan murah diperoleh.
Semua orang sudah tahu bahwa industri film melibatkan uang puluhan sampai ratusan juta rupiah jumlahnya. Semua juga sudah tahu bahwa bentuk ‘kesenian’ ini menikmati popularitas dan kemungkinan jangkauan yang lebih luas ketimbang teater atau lukisan. [...] Salah satu yang punya minat adalah wartawan.
Kumpulan cuplikan wawancara dengan Teguh Karya yang menggambarkan sudut pandangnya terhadap definisi 'orang film'.
Menonton film terbaru Ami Prijono berjudul Kenangan Desember orang bisa terkesima. Lebih-lebih bila orang menyaksikan bagian awal penataan gambar, penataan cahaya, pemilihan warna yang semuanya rapi, yang berhasil menyajikan dan sekaligus menjanjikan suasana misterius.
Perbincangan dengan Asrul Sani tentang gagasan dalam bidang kesenian, dan masalah-masalah yang tengah dihadapi pada masa itu (1985, red).
Film-film Warkop Prambors rata-rata sukses secara komersial, meskipun tidak berarti jenis yang laku harus begitu. Rata-rata susunan cerita yang dibangun cukup sederhana, selain berkesan dangkal. Belum lagi soal daya akting yang memerlukan kemampuan khusus, mengingat sifat perekaman film yang terputus-putus.
Benyamin S. memiliki prinsip yang kuat mengenai ketenarannya sebagai pemeran film dan sebagai penyanyi/pencipta lagu, serta sebagai kepala keluarga.
Ada pergeseran yang cukup dahsyat dalam perbioskopan Indonesia dalam paruh akhir dekade 80an yang baru lalu ini. Pergeseran itu tidak berjalan dengan serta merta, namun demikian ia berlangsung dengan sangat pesat bila dibanding dengan sejarah bioskop di sini yang 90 tahun.