Tinjauan
Masalahnya adalah meramu sekian banyak unsur dalam rentang masa tayang yang hanya 98 menit. Akibatnya, semua masalah dan karakterisasi tokoh-tokohnya baru sampai pada tahap sketsa, hingga emosi penonton tidak bisa ikut hanyut.
Film terkait: Sang Martir
Melalui setumpuk kiasan bermakna luas dan dalam, film ini tidak perlu lagi menjelas-jelaskan ke mana hati Kugy dan Keenan pada akhirnya berlabuh.
Film terkait: Perahu Kertas 2
Sulit ditampik jika kemudian terbentuk pesan yang berbunyi bahwa ketika hati kita gagal dipilih oleh orang yang tersayang, maka segeralah memilih hati lainnya yang tersia-sia. Kalau sudah begini, film ini seolah-olah bukan tentang hati yang berlabuh, seperti yang digadang-gadang pembuat film, melainkan tentang pelampiasan hati.
Film terkait: Perahu Kertas 2
Tantangan utama yang kerap dihadapi para pembuat film kita adalah eksplorasi cerita. Terlebih apabila tema yang dipilih sudah sangat umum. Titik masalahnya lebih karena kreativitas pembuat film yang mampat. Fallin’ in Love adalah contoh sempurna dari kasus ini.
Film terkait: Fallin' in Love
Kita tidak perlu lagi mempunyai peralatan mahal dan menguasai pengetahuan teknis yang rumit untuk menyampaikan gagasan. Instagram memungkinkan semua orang membagi cerita dan gagasan melalui pembekuan kenyataan dalam sebingkai foto. Sekali lagi, sekarang konten adalah raja.
Film terkait: Mama Cake
Dengan menggunakan banyak metafora dan pelukisan keragaman manusia di negeri ini, mobilitas pemotretan buku biografi itu kemudian menjelma menjadi semacam hijrah spiritual. Sebuah perjalanan berliku menyerap kearifan kehidupan, memahami dendam, membasuh luka, dan berdamai dengan kelemahan diri sendiri.
Film terkait: Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya
Mobilitas Rayya dari satu kota ke kota mencerminkan mobilitas lain yang lebih besar, yakni mobilitas suatu bangsa yang berada di antara masa lalu dan masa sekarang, antara ketertinggalan dan keinginan untuk maju, antara kearifan lokal dan harapan menjadi modern.
Film terkait: Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya
Tertangkap upaya pembuat film untuk berkomentar kritis tentang kehidupan modern muda-mudi metropolitan. Cara komentarnya bersifat turistik, film jadi terasa menceramahi. Dan, kita tahu bioskop bukanlah mimbar untuk ceramah.
Film terkait: Mama Cake
Pendidikan Barat, gaya hidup kosmopolit, dan pelbagai “rekayasa” peradaban modern lainnya ternyata tidak selalu berhasil menghancurkan sendi-sendi budaya sebuah bangsa. Termasuk, sebagaimana tersaji di film ini, dalam konsep pernikahan dan keluarga.
Film terkait: Test Pack: You Are My Baby
Bolehlah kita menyebut kata “galau” sebagai penanda melankoli generasi sekarang. Alih-alih menjadi penanda zaman, Radio Galau FM terlalu klise dan generik untuk sekadar jadi film menghibur.
Film terkait: Radio Galau FM